Aturan Berjilbab

PEMERINTAH DAN OPOSISI SEPAKAT
LONGGARKAN ATURAN BERJILBAB

Sejak Turki mendeklarasikan diri sebagai negara sekuler pada 1920-an, nyaris semua syariat Islam yang berdiri megah selama berabad-abad di negeri itu diberangus. Salah satunya adalah penggunaan berjilbab bagi muslimah di institusi resmi, seperti kantor pemerintahan dan universitas. Namun sejak Tayyib Erdogan dari partai AK di percaya menjadi perdana menteri Turki pada pertengahan tahun. Lalu, konstelasi politik mulai berubah.
Kemarin AK dan MHP sepakat untuk melonggarkan aturan berjilbab bagi para mahasiswi kesepakatan telah di capai. Isu tentang jilbab akan dievaluasi sebagai bentuk demokrasi kebebasan. Logikanya sederhana saja, jika anda ingin memberi seseorang sesuatu mereka pasti akan meminta lebih jika anda mengizinkan pemakaian berjilbab.
Dia menyatakan pemerintah sengaja menabuh genderang untuk membangkitkan kembali syariat Islam munkin dalam beberapa tahun mendatang kita tidak akan lagi bisa melihat anak-anak sekolah dengan rambut terurai.
Bagi sebagian besar muslimah Turki jilbab tidak hanya untuk menutup aurat, lebih dari itu, jilbab merupakan simbol jati diri yang anggung dan bermartabat.

Pendapat : Menurut pendapat saya apabila pemerintah longgarkan aturan berjilbab itu berarti keluar dari syariat Islam pada hal penggunaan berjilbab bagi kaum hawa itu sangat berarti bagi mereka karena orang yang memakai jilbab bukan hanya menutup aurat tetapi juga sebagai salah satu simbol jati diri yang anggung dan bermartabat terhadap nilai agama di negara kita.